Sunday, February 22, 2009

Menabur Kebajikan, Menuai Kebaikan

Pada suatu hari seorang pemuda sedang berjalan di tengah hutan, tiba-tiba ia mendengar jeritan minta tolong. Ternyata ia melihat seorang pemuda sebaya dengannya sedang bergumul dengan lumpur yang mengambang, semakin bergerak malah semakin dalam ia terperosok. Pemuda yang pertama tadi dengan sekuat tenaga memberikan pertolongannya, dan dengan susah payah pemuda yang terperosok itu dapat di selamatkan.

Pemuda yang pertama memapah pemuda yang terperosok ini pulang ke rumahnya. Ternyata rumah si pemuda kedua sangat bagus, besar, megah dan mewah... Ayah pemuda ini sangat berterima kasih atas pertolongan yang diberikan kepada anaknya, dan hendak memberikan uang, pemuda yang pertama inimenolak pemberian tersebut. Ia berkata bahwa sudah selayaknya sesama manusia menolong orang lain dalam kesusahan. Sejak kejadian ini mereka menjalin persahabatan.


Si pemuda pertama adalah seorang yang miskin, sedangkan si pemuda kedua adalah bangsawan yang kaya raya. Si pemuda yang miskin bercita-cita menjadi seorang dokter, namun tidak mempunyai biaya untuk kulian. Tetapi, ada seorang yang murah hati, yaitu ayah si pemuda bangsawan itu. Ia memberi beasiswa sampai akhirnya ia meraih gelar dokter.

Pemuda miskin yang menjadi dokter ini bernama Fleming, yang kemudian menemukan obat penisilin. Si pemuda bangsawan masuk dinas militer dan dalam suatu tugas ke medan perang, ia terluka parah sehingga menyebabkan demam yang sangat tinggi karena infeksi. Pada waktu itu belum ada obat untuk infeksi serupa itu. Para dokter mendengar tentang penisilin penemuan Dr. Fleming dan mereka menyuntik dengan penisilin yang merupakan obat penemuan baru.

Pemuda bangsawan itu sembuh! pemuda itu bernama Winston Churchil ! PM Inggris yang termashyur.

Dalam kisah ini kita dapat melihat hukum menabur dan menuai. Fleming menabur kebaikan ~ Ia menuai kebaikan pula ! cita-citanya terkabul, Ia menjadi dokter. Fleming menjadi dokter atas beasiswa yang diberikan ayah Churchil ~ menemukan penisilin yang akhirnya menolong jiwa Churchil. 

No comments:

Post a Comment