Sunday, February 22, 2009

Kepingan Uang Yen

Sebuah kisah yang amat menggugah hati terjadi di propinsi Ciang Si, Kota Nan Chang, pada tahun 1938 bertepatan masa peperangan yang pada saat Presiden Ciang Kai Sek menjabat sebagai komandan laskar di Nan Chang.

Saat waktu luang, banyak tentara pergi berbelanja keperluan sehari-hari. Saat itu mata uang yang digunakan adalah Yen. Kaum wanita yang sudak berusia lanjut dan lemah tampak berjajaran di sepanjang jalan menjual handuk dan kaos kaki bagi keperluan tentara.


Suatu hari seorang nenek menangis terisak-isak di sebuah jalan. Orang yang lewat menanyai sebabnya, rupanya seseorang telah membeli banyak sekali dagangannya dengan kepingan uang Yen palsu. Ketika nenek itu sadar uang itu palsu, si pembeli sudah lenyap entah kemana.

Kebetulan lewat seorang tentara yang baru mendapat gajian dan berbelanja di sekitar jalan itu. Melihat sang nenek sangat sedih, ia menghiburnya. "Tak usah sedih Nek, gaji saya cukup. Tukarkan uang palsumu kepada saya sebagai kenang-kenangan. Nah, ini ambillah. Semoga dapat menjadi modal usahamu kelak."

"Mana boleh? Mana mungkin saya menerima sementara anda yang mengorbankan uangmu". Si Nenek terus bersikeras tidak  mau menerima tawaran si tentara tapi karena tak tega menolak ketulusannya, akhirnya ia menerima juga dengan ucapan terima kasih yang mendalam.

Selang beberapa bulan si Tentara berdinas kembali ke kota Nan Chang dan mencari Nenek yang malang itu. Dia berkata bahwa kepingan Yen palsu itu telah menyelamatkan nyawanya.

Ceritanya ketika dia berada di barisan depan dalam medan pertempuran, tiba-tiba sebuah peluru menghantam dadanya. Tamat sudah kali ini, pikirnya hingga pingsan karena ketakutan. Tapi begitu mata dibuka, sakitnya tidak terasa. Dirabanya tapi tak ada darah sedikitpun. Waktu menyentuh kepingan logam yang berada di kantong kirinya ternyata kepingan uang Yen palsu itu sudah cekung oleh peluru.

Siapa bilang perbuatan baik dan jahat tiada akibatnya? Hanya karena waktu belum matang, hingga karma tersebut belum berbuah. Inilah salah satu kesaksian betapa pentingnya memupuk kebajikan.

Ketika perbuatan baik dilakukan saat itulah waktu yang baik, berkah yang mulia, fajar yang baik.

No comments:

Post a Comment