Friday, February 20, 2009

Arti Kehidupan

Sebuah Perenenungan

Seorang Ayah dalam sebuah keluarga. Ia adalah seorang pekerja keras yang mencukupi seluruh kebutuhan hidup bagi istri dan ketiga anaknya. Ia menghabiskan malam-malam sesudah bekerja dengan menghadiri kursus-kursus, untuk mengembangkan dirinya dengan harapan suatu hari nanti dia bisa mendapatkan pekerjaan dan gaji yang lebih baik.

Kecuali hari Minggu, sang Ayah sangat susah untuk makan bersama keluarganya. Dia bekerja dan belajar sangat keras karena dia ingin menyediakan kerluarganya apa saja yang bisa dibeli dengan uang.


Setiap kali keluarganya mengeluh kalau dia tidak punya cukup waktu dengan mereka, dia selalu beralasan bahwa semuanya ini dilakukan untuk mereka. Tetapi dia sendiri juga sangat berkeinginan untuk menghabiskan waktu bersama keluarganya.

Suatu hari tibalah saatnya hasil ujian diumumkan. Sang Ayah lulus dengan prestasi gemilang! Segera sesudah itu, dia mendapat tawaran posisi yang baik sebagai Senior Supervisor dengan gaji yang menarik. Seperti mimpi yang menjadi kenyataan, sekarang Sang Ayah mampu memberikan keluarganya kehidupan yang lebih mewah, pakaian yang indah, makanan enak dan  juga liburan ke luar negri.

Namun, keluarganya masih saja tidak bisa bertemu dengan Sang Ayah hampir dalam seluruh minggu. Dia terus bekerja keras, dengan harapan bisa dipromosikan ke jabatan manager. Untuk membuat dirinya sebagai calon yang cocok dengan jabatan itu, dia melanjutkan pendidikannya di Universitas Terbuka.

Lagi, setiap saat keluarganya mengeluh kalau sang Ayah tidak menghabiskan cukup waktu untuk mereka, dia beralasan bahwa dia melakukan semua ini demi mereka. Tetapi, seringkali pula dia sangat berkeinginan untuk menghabiskan lebih banyak waktu lagi dengan keluarganya.

Kerja keras Sang Ayah berhasil dan dia dipromosikan. Dengan penuh sukacita, dia memutuskan untuk memperkerjakan seorang pembantu untuk membebaskan istrinya dari tugas-tugas rutin. Dia juga merasa kalau flat dengan tiga kamar sudah tidak cukup besar lagi, akan sangat baik jika keluarganya bisa menikmati fasilitas dan kenyamanan sebuah kondominium.

Setelah merasakan jerih payah kerja kerasnya selama ini, Sang Ayah memutuskan untuk lebih jauh lagi belajar dan bekerja supaya bisa dipromosikan lagi. Keluarganya makin tidak bisa sering bertemu dengan dia. Kadang-kadang Sang Ayah harus bekerja di hari Minggu untuk menemani tamu-tamunya.

Seperti yang diharapkan, kerja keras Sang Ayah berhasil lagi dan dia membeli sebuah kondominium indah yang menghadap ke pantai Singapura. Pada malam pertama di rumah baru mereka, Sang Ayah mengatakan kepada keluarganya bahwa dia memutuskan utnuk tidak mau mengambil kursus dan mengejar promosi lagi. Sejak saat itu dia ingin memberikan lebih banyak waktu lagi untuk keluarganya.

Namun, sang Ayah tidak bangun lagi keesokan harinya....
Apakah anda bekerja untuk hidup atau hidup untuk bekerja?

No comments:

Post a Comment